Chronboyz123's Blog

Just another WordPress.com weblog

  • Calendar

    Mei 2024
    S S R K J S M
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
  • Picture 1

  • The Footballer

Belajar Efektif Mengejar Prestasi

Posted by chronboyz123 pada Mei 20, 2010

Salah satu cara dan tempat belajr yang baikBelajar merupakan suatu kewajiban bagi semua orang. Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar hanya untuk para pelajar saja. Banyak para orang tua merasa kurang perlu untuk belajar. Namun sebenarnya belajar itu sangat perlu dilakukan oleh semua orang di semua umur dan kalangan. Maka dari itu, lita sangat perlu untuk mengetahui bagaimana cara untuk belajar secara efektif. Berikut adalah cara untuk belajar secara efektif.
1. Carilah tempat yang nyaman untuk belajar.
Kita sangat perlu untuk mencari tempat yang senyaman mungkin dalam belajar. Carilah sebuah tempat yang dapat menumbuhkan rasa semangat untuk belajar, seperti di teras ataupun di kamar kita pribadi.
2. Pilihlah waktu yang tepat.
Selain mencari tempat yang tepat, kita juga perlu untuk menentukan waktu blajar yang tepat. Waktu yang tepat adalah waktu di mana kita dapat berkonsentrasi secara penuh. Setiap orang memang memiliki waktu belajar yang tepat. Ada seseorang yang dapat belajar dengan baik pada pagi hari, ada pula orang yang dapat belajar pada malam atau sore hari. Hal ini tergantung pada waktu di mana anda merasa fit dan dapat berkonsentrasi secara baik.
3. Suasana yang mendukung.
Carilah suasana untuk belajar yang menurut anda tepat dan nyaman untuk belajar. BIasa nya orang-orang dapat belajar dengan baik dalam keadaan yang tenang. Memang kondisi yang tenang dapat membantu kita dalam berkonsentrasi. Namun ada beberapa orang yang akan merasa ngantuk ketika belajar dalam suasana yang tenang, maka kita dapat belajar dengan mendengarkan lagu yang kamu sukai untuk mengusir ngantuk.
4. Sedikit demi sedikit.
Dan ini adalah salah satu hal yang paling penting, yaitu kita jangan belajar dalam 1 kali belajar. Apalagi bila bahan untuk belajar sangat banyak. Hendaknya kita belajar sedikit demi sedikt setiap hari. Hal ini akan mencegah otak kita mengalami overload karena terlalu banyak bahan belajar yang masuk dalam 1 waktu. Sebab bila overload tersebut terjadi, maka kemungkinan besar kita akan lupa pada esok hari atau beberapa hari kemudian.
how to study

Posted in PIKA | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »

Peraturan Sekolah

Posted by chronboyz123 pada Mei 20, 2010

Peraturan sekolah merupakan suatu hal yang tertulis maupun tidak tertulis yang bertujuan untuk menertibkan para murid di sekolah, sehingga keadaan belajar mengajar di sekolah menjadi kondusif. Sehingga peraturan sekolah merupakan sutau hal yang sangat diperlukan oleh sekolah untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar. Peraturan sekolah ini merupakan salah satu peraturan yang bisa kita anggap sebagai peraturan yang sederhana, sebab peraturan sekolah hanya mengatur para murid dan para guru di dalam lingkunga sekolah. Sebab ada peraturan yang lebuh kompleks dari peraturan sekolah, yaitu peraturan negara atau peraturan nasional yang mengatur seluruh lapisan masyarakat dalam segala aspek kehidupan sehari-hari maupun kehidupan bebangasa dan bernegara.
Kembali ke peraturan sekolah, peraturan sekolah sendiri berisi banyak tata tertib dan larangan-larangan di dalam sekolah selama maupun di luar jam kegiatan belajar mengajar. Salah satu dari tata tertib yang biasanya ada di sekolah adalah siswa wajib datang di sekolah 5 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Memang tata tertib ini digunakan hamper di seluruh sekolah di Indonesia, namun juga ada beberapa peraturan khusus yang hanya dimiliki oleh beberapa sekolah saja.
Salah satunya adalah mengenai seragam yang dikenakan pada hari-hari tertentu. Setiap sekolah tentu memiliki seragam yang berbeda-beda. Sehingga setiap sekolah memiliki peraturan khusu yang mengenai seragam tersebut. Ada juga peraturan tentang penggunaan handphone, setiap sekolah memiliki perbedaan dalam peraturan ini. Ini disebabkan karena ada beberapa sekolah yang mengijikan murid-muridnya untuk membawa handphone ke sekolah, namun ada juga beberapa sekolah yang melarang murid-muridnya untuk membawa handphone ke sekolah. Hal ini menyebabkan perbedaan di setiap sekolah.
Dalam penggunaanya di sekolah tentu terdapat halangan, mulai dari peraturan / tata tertib yang tidak sesuai dengan kondisi di seolah, hingga banyaknya jumlah peraturan yang dilanggar oleh para murid. Maka dari itu, selain adanay peraturan, perlu juga dibuat sebuah hukuman atau sanksi yang diberikan kepada murid yang melanggar peraturan tersebut. Sanksi tersebut sebaiknya sanksi yang dapat memberikan efek jera, mendidik, dan masih di dalam batas kewajaran dan kemanusiaan. Dan untuk mengatasi masalah di mana peraturan sekolah yang tidak sesuai dengan kondisi sekolah, sekolah perlu untuk mengadakan revisi dan pembaharuan peraturan yang sesuai dengan kondisi di saat itu.
Dan bagi para murid, sebaiknya para murid harus menaati peraturan tersebut secara sungguh-sungguh, sebab peraturan bukan dibuat untuk mengekang kebebasab dari murid, melainkan untuk menjaga kondisi belajar mengajar agar tetap kondusif sehingga membuat para murid menjadi nyaman dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Dengan menaati peraturan dengan sepenuh hati, maka para murid pun juga telah menerapkan rasa kedisplinan yang sejkarang sudah mulai luntur di Indonesia ini. Dan dengan menaati peraturan sekolah dengan sungguh-sungguh, dapat menjadi sarana kita untuk belajar menghadapi dan menaati peraturan-peraturan yang lebih kompleks dar peraturan sekolah tersebut.
Berikut adalah salah satu contoh peraturan yang cukup baik
1. KEHADIRAN
1.1 Hadir seberapa cepat ke sekolah
1.2 Sebaik sahaja tiba di sekolah, terus jalankan tugas yang diberi. Jika tugas
telah selesai, pergi ke perpustakaan atau sudut bacaan atau balai ilmu untuk
membaca buku.
1.3 Selepas tamat belajar waktu tengah hari, terus pulang ke rumah.
Jangan singgah di mana-mana atau bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenali.
1.4 Murid-murid perlu hadir sebelum 7.25 pagi setiap hari.
1.5 Murid yang sakit atau yang tidak dapat hadir ke sekolah, mestilah memberitahu
GURU DARJAH atau GURU BESAR secara bertulis .
1.6 Murid-murid tidak dibenarkan cuti kecuali mendapat kebenaran daripada guru darjah
atau Guru Besar melalui surat oleh ibu bapa atau penjaga.
2. PELAJARAN DAN PEMBELAJARAN
2.1 TAHAP SATU – Terdiri daripada KBSR Tahun Satu, Dua dan Tiga.
– Isnin : Jam 07.30 pagi – 01.00 petang
– Selasa – Khamis : Jam 07.30 pagi – 12.30 petang
– Jumaat : Jam 07.30 pagi – 12.00 tengah hari2.2 TAHAP DUA – Terdiri daripada KBSR Tahun Empat, Lima dan Enam.
– Isnin : Jam 07.30 pagi – 01.00 petang
– Selasa – Khamis : Jam 07.30 pagi – 01.00 petang
– Jumaat : Jam 07.30 pagi – 12.00 tengah hari
3. LOCING SEKOLAH BERBUNYI
1. Jam 07.25 pagi : Beratur pagi untuk perhimpunan dan masuk darjah
2. Jam 10.00 pagi : Tanda mula rehat.
3. Jam 10.27 pagi : Beratur untuk masuk belajar sesi kedua
4. Jam 12.30 t. hari : Murid tahap satu pulang dari sekolah
5. Jam 01.00 petang : Murid tahap dua pulang dari sekolah

4. PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
1. Sentiasa berpakaian kemas dan bersih di sekolah.
2. Murid-murid wajib memakai pakaian rasmi sekolah dengan sarung kaki dan sepatu kain berwarna putih.
3. Selipar, terumpah dan sebagainya dilarang sama sekali, kecuali ada sebab-sebab tertentu sahaja dan mendapat kebenaran dari guru.
4. Pada hari Sabtu- pakaian yang sesuai perlu digunakan seperti mana yang diarahkan oleh guru.

Posted in PIKA | Dengan kaitkata: , , , , | Leave a Comment »

Pohon Jati

Posted by chronboyz123 pada Januari 18, 2010

Jati adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi. Pohon besar, berbatang lurus, dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 m. Berdaun besar, yang luruh di musim kemarau.
Jati dikenal dunia dengan nama teak (bahasa Inggris). Nama ini berasal dari kata thekku (തേക്ക്) dalam bahasa Malayalam, bahasa di negara bagian Kerala di India selatan. Nama ilmiah jati adalah Tectona grandis L.f..
Berikut adalah Klasifikasi Ilmiah dari pohon jati:
Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Lamiales

Famili: Lamiaceae

Genus: Tectona
Spesies: T. grandis
Nama binomial Tectona grandis
Linn. f.

Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk., t.t.):
1. Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak (Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
2. Jati sungu. Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk).
3. Jati werut, dengan kayu yang keras dan serat berombak.
4. Jati doreng, berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
5. Jati kembang.
6. Jati kapur, kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet.

Di Indonesia sendiri, selain di Jawa dan Muna, jati juga dikembangkan di Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada upaya untuk mengembangkan jati di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Hasilnya kurang menggembirakan. Jati mati setelah berusia dua atau tiga tahun. Masalahnya, tanah di kedua tempat ini sangat asam. Jati sendiri adalah jenis yang membutuhkan zat kalsium dalam jumlah besar, juga zat fosfor. Selain itu, jati membutuhkan cahaya matahari yang berlimpah.
Sekarang, di luar Jawa, kita dapat menemukan hutan jati secara terbatas di beberapa tempat di Pulau Sulawesi, Pulau Muna, daerah Bima di Pulau Sumbawa, dan Pulau Buru. Jati berkembang juga di daerah Lampung di Pulau Sumatera.
Pada 1817, Raffles mencatat jika hutan jati tidak ditemukan di Semenanjung Malaya atau Sumatera atau pulau-pulau berdekatan. Jati hanya tumbuh subur di Jawa dan sejumlah pulau kecil di sebelah timurnya, yaitu Madura, Bali, dan Sumbawa. Perbukitan di bagian timur laut Bima di Sumbawa penuh tertutup oleh jati pada saat itu.
Heyne, pada 1671, mencatat keberadaan jati di Sulawesi, walau hanya di beberapa titik di bagian timur. Ada sekitar 7.000 ha di Pulau Muna dan 1.000 ha di pedalaman Pulau Butung di Teluk Sampolawa. Heyne menduga jati sesungguhnya terdapat pula di Pulau Kabaena, serta di Rumbia dan Poleang, di Sulawesi Tenggara. Analisis DNA mutakhir memperlihatkan bahwa jati di Sulawesi Tenggara merupakan cabang perkembangan jati jawa.
Jati yang tumbuh di Sulawesi Selatan baru ditanam pada masa 1960an dan 1970an. Ketika itu, banyak lahan di Billa, Soppeng, Bone, Sidrap, dan Enrekang sedang dihutankan kembali. Di Billa, pertumbuhan pohon jatinya saat ini tidak kalah dengan yang ada di Pulau Jawa. Garis tengah batangnya dapat melebihi 30 cm.
Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.
Sekalipun relatif mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.
Pada abad ke-17, tercatat jika masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan akar jati sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman mereka. Di Jawa Timur, masyarakat Pulau Bawean menyeduh daun jati untuk menghasilkan bahan pewarna coklat merah alami. Orang Lamongan memilih menyeduh tumbukan daun mudanya. Sementara itu, orang Pulau Madura mencampurkan tumbukan daun jati dengan asam jawa. Pada masa itu, pengidap penyakit kolera pun dianjurkan untuk meminum seduhan kayu dan daun jati yang pahit sebagai penawar sakit.
Jati burma sedikit lebih kuat dibandingkan jati jawa. Namun, di Indonesia sendiri, jati jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih kuat dibandingkan jati dari daerah lain di negeri ini. Produk-produk ekspor yang disebut berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur) sangat terkenal dan diburu oleh para kolektor di luar negeri.

(Dikutip dari Wikipedia)

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Intervensi dan Eksploitasi Hutan Rawa Gambut Merang

Posted by chronboyz123 pada Januari 18, 2010

Sejak tahun 1950-an, intervensi dan eksploitasi Hutan Gambut Merang Kepayang sudah dimulai dengan berkembangnya berbagai aktivitas masyarakat seperti berotan, dan berkayu untuk keperluan rumah tangga serta pertanian. Tapi kegiatan ini tidak sampai mengakibatkan kerusakan hutan. Study dari Lamonier tahun 1981 menyatakan bahwa pada kawasan hutan di daerah Sungai Lalan dan Petaling tinggi pohon rata-rata adalah 30-40 meter. Kebanyakan dari pohon-pohon tersebut adalah Macrophyllous (Shorea uliginosa, Dyera lowii, Campnosperma coriacea), microphyllous (parastemon urophylum, Durio Carinatus, Gonystylus bancanus, Mezzetia topoda dan tetramerista glabra). Selain itu menurut Corner (1978) dan Dirjen Kehutanan (1970) jenis meranti dan pulai ditemui lebih dari 10% (Diameter Breast Height – DBH > 35 cm) dari pohon-pohon besar secara keseluruhan. Sementara jenis durian Durio sp, Kempas, Medang, terentang dan jelutung mendominasi sekitar 5%.
Informasi mengenai keberadaan hutan di kawasan Merang Kepayang juga didapat dari tokoh masyarakat yang tinggal di desa Muara Merang. Misalnya pak Hendar, dia mengatakan bahwa pada sekitar tahun 60-an dusun Bakung masih penuh dengan berbagai jenis pohon, dan masih banyak pohon yang mempunyai ketinggian sampai dengan lebih dari 50 meter dengan diameter lebih dari 40 cm, terutama untuk jenis Tenam (Diterocarpaceae), Meranti dan Ramin. Bahkan tingkat kepadatan pohon ini (Tenam) diperkirakan lebih dari 1.000 batang per KM2 (Erner, 1970 di Verhengt 1990).
Selanjutnya, ibu Zainunnah juga mengatakan bahwa berbagai jenis kayu dapat ditemukan di kawasan Merang namun yang paling dominan adalah Meranti, Ramin, Merawan dan Jelutung. Asmadi, mantan pekerja PT. BRUI juga mengatakan hal senada, kawasan hutan Merang Kepayang kaya dengan berbagai jenis kayu kualitas nomor 1. Kayu-kayu habis setelah masuknya HPH dan kegiatan sawmill yang menggila sejak 1999 – 2005. Untuk tanaman non kayu, Merang-Kepayang sangat kaya dengan rotan. Per orang bisa mendapatkan 3 gelung per hari. Kawasan sekitar Sungai Bakung (Lokasi PT. PWS sekarang) merupakan tempat dimana penduduk local mencari rotan untuk dijadikan anyaman dan berbagai kerajinan untuk dijual.
Awal kerusakan hutan Merang Kepayang dimulai dengan munculnya HPH tahun 1979. Selanjutnya setelah HPH dilanjutkan dengan aktivitas sawmill, perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri. Secara garis besar dapat dikelompokan seperti dibawah ini. Sampai dengan 35 tahun kedepan kegiatan eksploitasi hutan yang akan terus ada adalah HTI dan perkebunan sawit.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , | Leave a Comment »

Banjir dan Illegal Logging

Posted by chronboyz123 pada Desember 13, 2009

Memasuki tahun 2006 ditandai dengan terjadinya dua bencana alam berupa banjir bandang yang melanda Kabuaten Jember pada tanggal 2 Januari, dan diikuti dengan bencana tanah longsor yang melanda Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 4 Januari. Dengan skala yang lebih kecil, bencana serupa juga melanda beberapa wilayah lain baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa.
Bukan sekali ini saja bencana banjir dan tanah longsor terjadi. Tahun 2004 juga terjadi bencana yang sama yang melanda kawasan wisata Pacet di Kabupaten Mojokerto. Dan pada tangga 18 Oktober 2005 banjir bandang juga melanda Kabupaten Aceh Tenggara. Meskipun selalu berulang, pertanyaan dan perdebatan yang sama tentang penyebab bencana selalu muncul, khususnya dalam kaitan antara kerusakan lingkungan (baca: hutan) sebagai penyebab terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
Angapan umum yang selama ini berkembang adalah adanya keterkaitan erat antara pembabatan hutan dan banjir. Kerusakan hutan dan lingkungan di daerah hulu, mengakibatkan sungai tidak lagi mampu menampung air pada saat curah hujan yang tinggi dan dalam waktu yang lama, sehingga menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
Anggapan umum seperti ini juga yang banyak dilontarkan oleh berbagai pihak terkait dengan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Jember dan Kabupaten Banjarnegara, serta beberapa daerah lain. Bupati Jember MZA Djalal misalnya, mengatakan bencana alam ini tak terlepas dari gundulnya hutan di lereng Gunung Argopuro yang merupakan hulu Sungai Kaliputih, Sungai Bedadung dan Sungai Jompo. Hal yang sama disampaikan Bupati Banjarnegara M Djasri yang menyatakan bahwa bencana tanah longsor Banjarnegara terjadi akibat penggundulan hutan dan pemanfaatan lahan Perhutani untuk tanaman pisang dan tumpang sari (Kompas,5 Januari 2006). Pendapat senada banyak diungkapkan oleh kalangan akademisi dan aktivis lingkungan.
Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Direktur Perum Perhutani dan Menteri Kehutanan, yang menyatakan tidak ditemukan adanya aktivitas illegal logging di daerah tersebut. Kalaupun ditemukan banyak batang pohon, semata-mata karena tercerabut dan hanyut terbawa banjir. Hal ini bisa dilihat dari masih adanya akar yang melekat di batang tersebut.
Berkait dengan perdebatan tersebut, menarik untuk melihat hasil penelitian Food and Agriculture Organization (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Center for International Forestry Research (CIFOR) yang bertajuk “Forests and Floods: Drowning in Fiction or Thriving on Facts?” atau “Hutan dan Banjir: Berasal dari Fiksi atau Berdasarkan Fakta?”. Laporan yang diterbitkan pada tanggal 13 Oktober 2005, bersamaan dengan terjadinya banjir besar di Amerika Latin, berupaya memisahkan fakta dari fiksi, khususnya mengenai hutan dan banjir. Laporan ini menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mengkaitkan banjir besar dengan pembabatan hutan, sebagaimana anggapan umum yang berlaku selama ini.
Fakta atau fiksi?
Illegal logging yang marak terjadi di berbagai wilayah Indonesia diyakini sebagai penyebab utama tingginya laju deforestasi Indonesia. Saat ini, dari areal hutan seluas 120 juta hektar, hampir 50%-nya (59,2 juta hektar) dalam kondisi rusak. Bila pada tahun 1985-1997 rata-rata laju deforestasi sebesar 1,7 juta hektar pertahun, maka pada era reformasi laju deforestasi meningkat menjadi 2,8 juta hektar pertahun.
Tidaklah aneh bila dua menteri kehutanan terakhir mencanangkan pemberantasan illegal logging sebagai salah satu program proritasnya. Berbagai operasi digelar untuk memberantas illegal logging, termasuk terakhir Operasi Hutan Lestari (OHL) I – III dibawah kementrian kehutanan Kabinet Indonesia Bersatu. Berbagai barang bukti berhasil diamankan dan beberapa tersangka berhasil ditahan. Namun masih banyak cukong dan pelaku utama yang bebas berkeliaran dan belum ditangkap. Bahkan yang sudah ditangkap pun oleh pengadilan dilepaskan. Tidak mengherankan bila banyak yang menyebut illegal logging sebagai kejahatan yang tak tersentuh hukum.
Dengan sebab yang berbeda, hutan di Pulau Jawa juga dalam kondisi yang memprihatinkan. Dirut Perum Perhutani, Transtoto Handadhari, mengakui 60 persen hutan Perhutani di Pulau Jawa berpotensi rawan bencana akibat penjarahan (Kompas, 5 Januari 2006). Konversi areal hutan menjadi lahan pertanian dan perkebunan, khususnya di daerah hulu sungai juga turut berperan dalam meningkatkan kerawanan daerah hulu sungai terhadap bencana banjir dan tanah longsor.
Di Kabupaten Jember misalnya, konversi lahan telah mengurangi luas areal hutan lindung sebesar hampir 40 % hanya dalam waktu 3 tahun. Bila pada tahun 2001 areal hutan lindung di Kabupaten Jember masih seluas 45.471,20 ha, maka pada tahun 2004 luas areal hutan lindung tersebut telah menyusut sebesar 39,99% (Kompas, 4 Januari 2006).
Kemiskinan diyakini sebagai penyebab utama tingginya tingkat penjarahan hutan di Jawa. Terbatasnya alternatif sumber mata pencaharian penduduk, membuat mereka menebang hutan dan mengubahnya menjadi lahan pertanian. Celakanya mereka juga menebangi hutan-hutan di kelerengan bukit dan di hulu sungai yang mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Melihat kenyataan yang terjadi di berbagai wilayah tersebut, pertanyaan kita: “Fakta atau fiksikah illegal logging telah menyebabkan terjadinya banjir?”

Pelajaran penting
Tulisan ini tidak dalam posisi menanggapi kontroversi fakta atau fiksi di atas. Lebih penting dari itu adalah bagaimana kita belajar dari bencana yang selalu berulang terjadi. Belum hilang dari ingatan kita bencana banjir dan tanah longsor menimpa kawasan wisata Sungai Bahorok Sumatra Utara pada bulan November 2003 yang menelan korban jiwa lebih dari 90 orang.
Laporan FAO/CIFOR menunjukkan bahwa meningkatnya kerugian ekonomi dan fasilitas akibat banjir terutama karena kebanyakan orang tinggal di dataran rendah kawasan banjir. Akibatnya banyak kejadian banjir yang sebelumnya hanya berdampak kecil, menjadi bencana besar.
Karena itu setidaknya ada 3 pelajaran penting yang perlu kita perhatikan. Pertama, pemerintah harus melarang penduduk untuk kembali menempati daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor. Harus ada upaya penyadaran ke masyarakat untuk tidak menempati kembali tanahnya. Konsekuensinya pemerintah harus menyediakan lahan pengganti, tidak hanya untuk pemukiman, tetapi juga lahan mata pencaharian. Tanpa itu, penduduk akan kembali lagi dengan alasan mengolah lahan pertanian/ perkebunan mereka.
Kedua, melakukan pendekatan secara menyeluruh dalam pengelolaan daerah aliran sungai, mulai dari hulu sampai hilir, termasuk penggunaan berbagai disiplin ilmu. Pendalaman lebih lanjut terhadap aspek tanah (geologi), hidrologi, teknik sipil, teknologi pemanenan hutan, dan sebagainya akan sangat diperlukan dalam pengelolaan wilayah berbasis kawasan atau aliran sungai.
Ketiga, perlunya penerapan sanksi hukum yang tegas terhadap pelaku illegal logging. Kasus dilepaskannya tersangka pelaku illegal logging di Kalimantan Barat, membuktikan masih lemahnya upaya penegakan hukum dalam pemberantasan illegal logging. Namun demikian untuk penanganan penjarahan liar yang banyak dilakukan oleh penduduk miskin harus dibarengi dengan upaya pemberian alternatif sumber mata pencaharian.
Terlepas dari benar tidaknya pembabatan hutan telah menyebabkan terjadinya banjir, kalau ketiga hal di atas tidak diperhatikan, bukan tidak mungkin korban dan kerugian lebih besar akan terjadi, meski dengan tingkat banjir yang lebih kecil.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Banjir dan Illegal Logging

Tips Mencegah Timbulnya Jerawat

Posted by chronboyz123 pada Desember 13, 2009

Berikut adalah tips bagaimana mencegah jerawat:
• Rajin membersihkan wajah
Salah satu penyebab timbulnya jerawat adalah kotoran dan bakteri yang menempel di wajah. Dengan mencuci muka atau membersihkan wajah menggunakan susu pembersih dapat segera menyingkirkan kotoran dan bakteri yang ada.
• Singkirkan rambut dari wajah
Rambut akan menjadi kotor dan berminyak saat kita melakukan aktivitas sehari-hari. Bila rambut menyentuh wajah, maka kotoran tersebut dapat pindah ke wajah kita dan dapat menimbulkan jerawat.
• Cuci sarung bantal dan seprei secara teratur
Rambut yang kotor atau wajah yang tidak bersih dapat menyebabkan kuman dan kotoran berpindah di sarung bantal atau seprei saat kita menggunakan bantal. Kemudian, pada saat yang lain saat wajah menempel di bantal, kotoran tersebut kembali menempel di wajah kita.
• Minum 8 gelas air sehari
Mengkonsumsi air yang cukup dapat membantu tubuh mengeluarkan racun dan zat tidak berguna yang ada di tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko timbulnya jerawat.
• Menggunakan masker pencegah jerawat secara teratur.
Dengan menggunakan masker madu dan jeruk nipis. Hal ini dapat membantu menghilangkan bakteri dan minyak di wajah.
• Kurangi penggunaan kosmetik
Menggunakan kosmetik dapat menyumbat pori-pori wajah. Sumbatan ini membuat pori-pori tidak bernafas dengan baik. Pilihlah kosmetik yang berbahan dasar air yang dapat mengurangi potensi timbulnya jerawat dibanding kosmetik yang berbahan dasar minyak.
• Jangan pencet jerawat yang ada
Tangan yang kotor saat anda memegang dan memencet jerawat memicu meningkatnya minyak dan kotoran di wajah. Saat memencet jerawat, lapisan yang ada di bawah kulit dapat menjadi rusak dan menyebabkan minyak wajah menyebar ke bagian lain dari wajah sehingga jerawat timbul semakin banyak

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , | Leave a Comment »

Hati-Hati Terhadap Carding Kartu Kredit

Posted by chronboyz123 pada Desember 13, 2009

Sebagaimana yang terjadi pada kemajuan di pelbagai bidang, kemajuan pada teknologi informasi, khususnya Internet, selain memberikan manfaat juga ternyata memberikan dampak negatif atas penyalahgunaannya. Kejahatan Internet biasa disebut dengan cybercrime. Salah satu jenisnya yang banyak terjadi di Indonesia adalah pembajakan kartu kredit (carding). Carding dilakukan dengan bermacam modus dan metode, seiring berkembangnya juga piranti pengaman guna mencegah kejahatan internet.

Berikut adalah beberapa metode yang biasa digunakan pelaku carding :
1. Extrapolasi
Seperti yang diketahui, 16 digit nomor kartu kredit memiliki pola algoritma tertentu. Extrapolasi dilakukan pada sebuah kartu kredit yang biasa disebut sebagai kartu master, sehingga dapat diperoleh nomor kartu kredit lain yang nantinya digunakan untuk bertransaksi. Namun, metode ini bisa dibilang sudah kadaluwarsa, dikarenakan berkembangnya piranti pengaman dewasa ini.
2. Hacking
Pembajakan metode ini dilakukan dengan membobol sebuah website toko yang memiliki sistem pengaman yang lemah. Seorang hacker akan meng-hack suatu website toko, untuk kemudian mengambil data pelanggannya. Carding dengan metode ini selain merugikan pengguna kartu kredit, juga akan merugikan toko tersebut karena image-nya akan rusak, sehingga pelanggan akan memilih berbelanja di tempat lain yang lebih aman.
3. Software sniffer
Metode ini dilakukan dengan mengendus dan merekam transaksi yang dilakukan oleh seorang pengguna kartu kredit dengan menggunakan software. Hal ini bisa dilakukan hanya dalam satu jaringan yang sama, seperti di warnet atau hotspot area. Pelaku menggunakan software sniffer untuk menyadap transaksi yang dilakukan seseorang yang berada di satu jaringan yang sama, sehingga pelaku akan memperoleh semua data yang diperlukan untuk selanjutnya melakukan carding. Pencegahan metode ini adalah website e-commerce akan menerapkan sistem SSL (Secure Socket Layer) yang berfungsi mengkodekan database dari pelanggan.
4. Phising
Pelaku carding akan mengirim email secara acak dan massal atas nama suatu instansi seperti bank, toko, atau penyedia layanan jasa, yang berisikan pemberitahuan dan ajakan untuk login ke situs instansi tersebut. Namun situs yang diberitahukan bukanlah situs asli, melainkan situs yang dibuat sangat mirip dengan situs aslinya. Selanjutnya korban biasa diminta mengisi database di situs tersebut. Metode ini adalah metode paling berbahaya, karena sang pembajak dapat mendapatkan informasi lengkap dari si pengguna kartu kredit itu sendiri. Informasi yang didapat tidak hanya nama pengguna dan nomor kartu kreditnya, namun juga tanggal lahir, nomor identitas, tanggal kadaluwarsa kartu kredit, bahkan tinggi dan berat badan jika si pelaku carding menginginkannya.

Maka bagi yang memiliki atau berniat memiliki kartu kredit harus berhati-hati terhadap carding, dikarenakan pelaku carding juga terus mengembangkan metode pembajakan mereka.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , , , , | Leave a Comment »

PSSI Pusing Siapkan Tim untuk SEA Games 2011

Posted by chronboyz123 pada Desember 13, 2009

Hasil yang kurang memuaskan di ajang SEA Games XXV Laos membuat induk ogranisasi sepak bola Tanah Air, PSSI, harus memutar otak agar bisa menciptakan sebuah tim yang perkasa di ajang SEA Games XXVI mendatang di Indonesia. Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengatakan, pihaknya dibuat pusing oleh prestasi sepak bola Indonesia di arena SEA Games Laos ini.

Pasalnya, kekalahan 0-2 dari tuan rumah Laos diakuinya merupakan sejarah buruk baru bagi perkembangan sepak bola di Tanah Air. Hasil ini pula yang membuat posisi timnas sangat kritis, karena terancam tersingkir di babak penyisihan Grup B.

“Kekalahan dari Laos merupakan sebuah tamparan yang menyakitkan bagi kita semua pecinta sepak bola di Tanah Air,” ungkapnya ditemui di Sekretariat PSSI, Selasa (8/12/09).

Menurutnya, tidak ada sejarahnya Laos bisa mengalahkan kesebelasan Indonesia baik itu tingkat kelompok umur, yunior maupun senior. Tetapi di ajang SEA Games ini, Laos menciptakan sejarah sepak bola dengan mengalahkan Indonesia, tambahnya.

Melihat hasil tersebut, Nugraha pesimistis kesebelasan Indonesia bisa melenggang ke babak semifinal di Laos tersebut. Menurutnya susah mengalahkan Myanmar, sementara itu Singapura dan Laos pun akan bermain aman untuk tidak ngotot.

“Jika Singapura dan Laos bermain aman artinya bermain imbang, pupus sudah peluang Indonesia. Inilah yang akan menjadi pekerjaan rumah kita yang sangat berat, karena harus menyiapkan sebuah tim untuk di SEA Games mendatang di mana Indonesia menjadi tuan rumah,” paparnya.

Pada SEA Games 2011, Indonesia akan menjadi tuan rumah. Jika prestasi sepak bola seperti saat di SEA Games Laos ini, maka hancur sudah kepercayaan masyarakat terhadap pengurus PSSI. Menurut Nugraha hal ini tidak perlu terjadi jika PSSI melakukan persiapan dengan matang.

“Tidak cukup empat bula menyiapkan sebuah tim untuk tampil di SEA Games, minimal satu tahun untuk menyiapkan sebuah tim di SEA Games Indonesia nanti,” jelasnya.

Menurut Nugraha, inilah yang akan membuat PSSI pusing untuk menyiapkan sebuah tim yang bisa menjadi tim finalis pada SEA Games 2011. Karena itu, PSSI akan berjuang semaksimal mungkin untuk menciptakan sebuah tim dengan prestasi yang membanggakan di ajang SEA Games, apalagi saat itu era kepengurusan yang sekarang akan berakhir.

“Tentunya kami ingin meninggalkan kesan dengan mempersembahkan sebuah prestasi,” urainya.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »

Kiat Memulai Usaha

Posted by chronboyz123 pada Desember 13, 2009

1. START WITH A DREAM
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started : Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata “tidak bisa” ataupun “tidak mungkin”.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa-masa sulit. Enthusiastism and Persistence : Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE “BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY”: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama 1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar-dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah Guru yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achieve is directly proportional to the risk taken : Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik-baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan “entrepreneur” dengan “manager”. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manager dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF
Carilah nasehat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Consult Consultants, ask the experts, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengembangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Etos kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Melamunkan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak “mematikan”. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah !
9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarang juga. Manager selalu melakukan READY-AIM-SHOOT, tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM ! Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , | Leave a Comment »

Tentang SMK PIKA Semarang

Posted by chronboyz123 pada September 2, 2009

PIKA merupakan suatu institusi pendidikan yang berada di kota Semarang. PIKA terletak di jalan Imam Bonjol no. 96, Semarang. PIKA merupakan sekolah menengah kejuruan tentang meubel. Di PIKA terdapat empat tingkat, yaitu kelas 1, 2, 3, dan 4. PIKA jugamerupakan sekolah yang telah melakukan kerjasama dengan Jerman.
Di PIKA selain terdapat institusi pendidikan atau SMK, juga terdapat pabrik produksi dan perguruan tinggi setingkat D3.
Di PIKA diajarkan tentang bagaimana mebuta meubel dengan kualitas yang tinngi, dan juga mengajarkan tentang kayu dari saat penebangan sampai saat pembuatan dan finishing.
Pada kelas pertama, para siswa PIKA diajarkan bagaimana membuat fragmen konstruksi dari suatu perabot secara manual. Pada kelas pertama, siswa membuat fragmen sambungan tersebutr secara individual. Hal ini berguna agar setiap siswa memilki rasa kompetisi yang besar dan secara sehat.
Pada kelas kedua, para siswa PIKA sudah mulai diajarkan bagaimana untuk membuat suatu perabot secara utuh dengan menggunakan mesin. Pembuatan perabot dilakukan secara kelompok. Sehingga siswa dapat belajar bagaimana bekerja dalam suatu kelompok dan bagaimana cara memimpin suatu kelompok.
Pada kelas ketiga, siswa PIKA juga diajarkan bagaimana membuat suatu perabot secara berkelompok. Tetapi, pada kelas tiga, siswa diberikan target yang cukup ketat, hal ini dilakukan unutk mempersiapkan siswa PIKA menuju dunia perindustrian.
Dan pada kelas empat, siswa PIKA di beri tugas unuk magang di industri-industri meubel di Semarang. Hal ini dilakukan karena pada kelas empat, siswa mulai dikenalkan pada dunia industri yang sebenarnnya. Karena pada saat lulus pada kelas empat, siswa dapat langsung bekerja di dunia industri.

Posted in Uncategorized | Dengan kaitkata: , , , , , , , | Leave a Comment »